Thursday, July 7, 2016
Pada hari rabu 6 Juli 2016 dilaksanakan shalat
idul fitri di Masjid Baburrahmah Perumnas Sumberker Biak, bertindak selaku
khatib adalah Ust. Harun Rasyid Sinjai,S.Pd, Imam Ust. Mansur Laha,S.Ag. yang
sebelumnya didahului dengan pembacaan
Data Pemberi dan Penerima Zakat, Tata Cara Shalat idul Fitri oleh Bapak Wandi
Widodo.
Pelaksanaan Shalat Id yang
diikuti oleh Warga Perumas Sumberker dan sekitarnya tersebut dimulai tepat
pukul 07.00 WIT. Khatib Ust.Harun Sinjai dalam khutbahnya mengambil tema “
Pesan dan Kesan Ramadhan Yang Harus Dipegang Teguh Bersama “ menjelaskan tentang
Pesan Ramadhan yang terdiri dari 3 Pesan, 1. Pesan Moral atau Tahdzibun
Nafsi 2. Pesan Sosial dan 3. Pesan
Jihad.
1. Pesan Moral atau Tahdzibun Nafsi artinya kita harus selalu mawas
diri pada musuh umat manusia yaitu Hawa
nafsu, Rasulullah SAW bersabda yang artinya Jihad yang paling besar adalah
jihad melawan diri sendiri. Didalam kitab Madzahib Fit Tarbiyah diterangkan
bahwa didalam diri setiap manusia terdapat
nafsu / naluri sejak ia dilahirkan, yakni naluri marah, Pengetahuan, dan
syahwat, dari ketiga naluri ini yang paling sulit dikenadalikan adalah naluri
syahwat.
2. Pesan Kedua adalah Pesan Sosial, Pesan social Ramadhan ini
terlukiskan dengan indah yang terlihat pada detik-detik akhir ramadhan dan gerbang
menuju bulan syawal, dimana ketika umat muslim mengeluarkan zakat fitrah kepada
Ashafuts Tsamaniyah ( 8 Kategori kelompok masyarakat yang berhak menerima zakat
) terutama kaum fakir miskin tampak
bagaimana silaturrahmi serta semangat untuk berbagi demikian nyata terjadi.
3. Pesan Ketiga adalah Pesan Jihad, Jihad disini bukan jihad dalam
pengertian sempit yakni berperang dijalan Allah, akan tetapi jihad dalam
pengertiannya yang utuh, yakni “ Mengecilkan arti segala sesuatu yang
dimilikinya demi mendapatkan keridhaannya, mendapatkan pahala serta keselematan
dari siksaNya”, dalam konteks Sosial masyarakat kita saat ini, dimana masih
banyak sector social yang perlu pembenahan lebih lanjut , maka makna jihad
harus mengacu kepada pengentasan masalah-masalah social, oleh sebab itu sudah
selayaknya pada momentum lebaran saat ini, bukan hanya pakaian yang baru akan
tetapi gagasan-gagasan baru juga dikedepankan untuk mengentaskan
masalah-masalah social yang selama ini membelenggu kemajuan umat islam
Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment